Halaman

Minggu, 28 April 2013

Wahaby Salafy


Pandangan Dr. Habib Rizieq Syihab dari FPI tentang Wahabi:

WAHABI

Ada pun Pandangan FPI terhadap WAHABI sebagai berikut : FPI membagi WAHABI dengan semua sektenya juga menjadi TIGA GOLONGAN ; Pertama, WAHABI TAKFIRI yaitu Wahabi yang mengkafirkan semua muslim yang tidak sepaham dengan mereka, juga menghalalkan darah sesama muslim, lalu bersikap MUJASSIM yaitu mensifatkan Allah SWT dengan sifat-sifat makhluq, dan sebagainya dari berbagai keyakinan yang sudah menyimpang dari USHULUDDIN yang disepakati semua MADZHAB ISLAM. Wahabi golongan ini KAFIR dan wajib diperangi.

Kedua, WAHABI KHAWARIJ yaitu yang tidak berkeyakinan seperti Takfiri, tapi melakukan penghinaan/penistaan/pelecehan secara terbuka baik lisan mau pun tulisan terhadap para Ahlul Bait Nabi SAW seperti Ali RA, Fathimah RA, Al-Hasan RA dan Al-Husein RA mau pun ‘Itrah/Dzuriyahnya. Wahabi golongan ini SESAT sehingga mesti dilawan dan diluruskan.

Ketiga, WAHABI MU’TADIL yaitu mereka yang tidak berkeyakinan Takfiri dan tidak bersikap Khawarij, maka mereka termasuk MADZHAB ISLAM yang wajib dihormati dan dihargai serta disikapi dengan DA’WAH dan DIALOG dalam suasana persaudaraan Islam.
http://fpi.or.id/?p=detail&nid=98
Pandangan Habib Munzir Al Musawa dari Majelis Rasulullah tentang Wahabi:

beda dengan orang orang wahabi, mereka tak punya sanad guru, namun bisanya cuma menukil dan memerangi orang muslim.

mereka memerangi kebenaran dan memerangi ahlussunnah waljamaah, memaksakan akidah sesatnya kepada muslimin dan memusyrikkan orang orang yg shalat.

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=5&func=view&id=5324&catid=8

salaf, artinya adalah kaum yg terdahulu, salaf adalah istilah bagi Ulama Ulama yg terdahulu di masa setelah Tabi’ Tabiin, namun kaum penganut ajaran wahabi menamakan dirinya salafy, padahal mereka tak mengikuti ajaran ulama salaf yg terkenal berbudi luhur, ahli ibadah, ahli ilmu syariah.
mereka ini muncul di akhir zaman justru membawa ajaran sesat dan mengaku salaf.

http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=5&func=view&id=957&catid=7

Kenapa para ulama di atas berpandangan kurang baik terhadap Salafi Wahabi? Bukankah mencela sesama Muslim itu haram?

Ini tak lepas dari ulah Salafi Wahabi yang gemar menghina bahkan memfitnah sesama Muslim dengan kata-kata yang mereka sendiri tidak suka dengan dalih bid’ah, sesat, dsb. Lihatlah ulah para Salafi Wahabi:

Ustad Arifin Ilham dengan Majelis Zikir Az Zikro mereka anggap bid’ah dan sesat:

Bagaimana mungkin dzikir bid’ah model Arifin Ilham bisa dikatakan sebagai majelis dzikir yang disebutkan di dalam nash-nash tersebut?

Sedangkan “majalis adz dzikir” yg dinisbahkan kepada model dan cara berdzikirnya Arifin Ilham lbh pantas dinamakan sebagai “majelis makr ” dan bukan majelis dzikr. Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari kesesatan

http://blog.re.or.id/bid-ahnya-dzikir-jama-ah-ala-arifin-ilham-5-manhaj.htm

Lihat bagaimana sesama Wahabi saling hina/fitnah dengan sebutan kecoak, ular, dsb:

Abdul Mu’thi:
Khususnya yang berkenaan tentang Abu Nida’, Aunur Rafiq, Ahmad Faiz sertakecoak-kecoak yang ada di bawah mereka. Mereka ternyata tidak berubah seperti sedia kala, dalam mempertahankan hizbiyyah yang ada pada mereka (www.salafy.or.id, manhaj: “Bahaya jaringan JI dari Kuwait dan At Turots”, Abdul Mu’thi, Abu Ubaidah Syafrudin dan Abdurahman Wonosari).

http://myquran.org/forum/index.php?action=profile%3Barea%3Dshowposts%3Bu%3D27174

http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/11/salafy-haraky-vs-salafy-yamani-vs-salafy-sururi/

Kata-kata Ular dilontarkan terhadap sesama Muslim:

Nah liciknya, ketika salafi dan jihadi sedang bertempur membela manhajnya masing-masing, kelompok bid’ah hasanah menyelusup ke dalam barisan jihadi seperti ular berbisa lalu menebar racunnya secara membabi buta, entah kepada jihadi atau kepada salafi.

http://muhibbulislam.wordpress.com/2011/04/30/salafi-antara-jihad-dan-bencana-bid’ah-hasanah/

Lihat bagaimana Salafi Wahabi menganggap sesat Ustad Ja’far Umar Thalib dan juga Abubakar Ba’asyir yang sesungguhnya dulu juga Salafi Wahabi:

Abdurahman Wonosari:

Sebagian orang menganggap kita yang telah berlepas diri dari kesesatan Ja’far Umar Thalib (JUT).

http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/11/salafy-haraky-vs-salafy-yamani-vs-salafy-sururi/

http://syiarislam.wordpress.com/2012/01/04/salafi-wahabi-memecah-belah-islam-dari-dalam/

Ustad Salafi Wahabi, Firanda, sering memfitnah dan menghina Habib Munzir Al Musawwa dari Majelis Rasulullah. Sementara Yazid memfitnah Habib Rizieq Syihab dari FPI sebagai Syi’ah yang halal darahnya untuk dibunuh:

http://kabarislam.wordpress.com/2012/04/18/salafi-wahabi-memfitnah-ulama-sunni-sebagai-syiah/

Ulama Sunni yang lain seperti Prof Dr Quraisy Shihab dan KH Said Agil Siradj juga mereka fitnah sebagai Syi’ah.

Dia fitnah juga ulama Salaf Imam Abu Hasan Al Asy’ari (lahir tahun 260 H) yang mengajarkan Sifat 20 sebagai sesat. Bagaimana mungkin “Ustad” yang lahir kemarin sore berani menghina Ulama Salaf yang asli?

Bagaimana mungkin seorang ulama kata-katanya penuh dengan “Kebun Binatang”? Kata-kata seperti “Kecoak”, “Ular Berbisa” dilabelkan kepada manusia. Jangankan ulama/dai, bagi orang awam pun itu tidak pantas. Allah benci dengan orang yang seperti itu:

Sesungguhnya Allah membenci orang yang keji, yang berkata kotor dan membenci orang yang meminta-minta dengan memaksa. (AR. Ath-Thahawi)

Orang yang paling dibenci Allah ialah yang bermusuh-musuhan dengan keji dan kejam. (HR. Bukhari)

Nabi Muhammad itu diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia:

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al Bazzaar)

Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya. (HR. Ar-Ridha)

Dalam Surat Al Hujuraat 11-12 Allah melarang orang-orang yang beriman mengolok-olok dan memaki satu kaum dan menggunjing (ghibah) orang lain. Orang yang melakukan itu di akhirat kelak akan memakan bangkai yang busuk.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 11-12]

Bagaimana mungkin kita mengaku “MENGHIDUPKAN SUNNAH” jika kita‘MEMATIKAN AL QUR’AN”? Melanggar ayat-ayat Al Qur’an di atas seperti memaki manusia sebagai Kecoak dan Ular?

Mohon sebarkan informasi ini kepada yang lainnya agar kita terhindar dari kaum yang suka mencela dan memfitnah sesama Muslim. Jika kita ngajinya benar, insya Allah kita bisa merasakan sesama Muslim itu bersaudara (Ukhuwah Islamiyyah) dan saling menguatkan dan tolong-menolong. Bukan saling hina.

Silahkan baca juga:

http://kabarislam.wordpress.com/2012/03/03/muhammad-bin-abdul-wahhab

http://kabarislam.wordpress.com/2012/01/04/salafi-wahabi-memecah-belah-islam-dari-dalam

http://kabarislam.wordpress.com/2012/02/12/beberapa-kekeliruan-salafi-wahabi