Pandangan Dr. Habib Rizieq Syihab dari FPI tentang Wahabi:
WAHABI
Ada pun Pandangan FPI terhadap WAHABI sebagai berikut : FPI
membagi WAHABI dengan semua sektenya juga menjadi TIGA GOLONGAN ; Pertama,
WAHABI TAKFIRI yaitu Wahabi yang mengkafirkan semua muslim yang tidak sepaham
dengan mereka, juga menghalalkan darah sesama muslim, lalu bersikap MUJASSIM
yaitu mensifatkan Allah SWT dengan sifat-sifat makhluq, dan sebagainya dari
berbagai keyakinan yang sudah menyimpang dari USHULUDDIN yang disepakati semua
MADZHAB ISLAM. Wahabi golongan ini KAFIR dan wajib diperangi.
Kedua, WAHABI KHAWARIJ yaitu yang tidak berkeyakinan seperti
Takfiri, tapi melakukan penghinaan/penistaan/pelecehan secara terbuka baik
lisan mau pun tulisan terhadap para Ahlul Bait Nabi SAW seperti Ali RA,
Fathimah RA, Al-Hasan RA dan Al-Husein RA mau pun ‘Itrah/Dzuriyahnya. Wahabi
golongan ini SESAT sehingga mesti dilawan dan diluruskan.
Ketiga, WAHABI MU’TADIL yaitu mereka yang tidak berkeyakinan
Takfiri dan tidak bersikap Khawarij, maka mereka termasuk MADZHAB ISLAM yang
wajib dihormati dan dihargai serta disikapi dengan DA’WAH dan DIALOG dalam
suasana persaudaraan Islam.
http://fpi.or.id/?p=detail&nid=98
Pandangan Habib Munzir Al Musawa dari Majelis Rasulullah
tentang Wahabi:
beda dengan orang orang wahabi, mereka tak punya sanad guru,
namun bisanya cuma menukil dan memerangi orang muslim.
mereka memerangi kebenaran dan memerangi ahlussunnah
waljamaah, memaksakan akidah sesatnya kepada muslimin dan memusyrikkan orang
orang yg shalat.
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=5&func=view&id=5324&catid=8
salaf, artinya adalah kaum yg terdahulu, salaf adalah istilah
bagi Ulama Ulama yg terdahulu di masa setelah Tabi’ Tabiin, namun kaum penganut
ajaran wahabi menamakan dirinya salafy, padahal mereka tak mengikuti ajaran
ulama salaf yg terkenal berbudi luhur, ahli ibadah, ahli ilmu syariah.
mereka ini muncul di akhir zaman justru membawa ajaran sesat
dan mengaku salaf.
http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=5&func=view&id=957&catid=7
Kenapa para ulama di atas berpandangan kurang baik terhadap
Salafi Wahabi? Bukankah mencela sesama Muslim itu haram?
Ini tak lepas dari ulah Salafi Wahabi yang gemar menghina
bahkan memfitnah sesama Muslim dengan kata-kata yang mereka sendiri tidak suka
dengan dalih bid’ah, sesat, dsb. Lihatlah ulah para Salafi Wahabi:
Ustad Arifin Ilham dengan Majelis Zikir Az Zikro mereka
anggap bid’ah dan sesat:
Bagaimana mungkin dzikir bid’ah model Arifin Ilham bisa
dikatakan sebagai majelis dzikir yang disebutkan di dalam nash-nash tersebut?
Sedangkan “majalis adz dzikir” yg dinisbahkan kepada model
dan cara berdzikirnya Arifin Ilham lbh pantas dinamakan sebagai “majelis makr ”
dan bukan majelis dzikr. Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari kesesatan
http://blog.re.or.id/bid-ahnya-dzikir-jama-ah-ala-arifin-ilham-5-manhaj.htm
Lihat bagaimana sesama Wahabi saling hina/fitnah dengan
sebutan kecoak, ular, dsb:
Abdul Mu’thi:
Khususnya yang berkenaan tentang Abu Nida’, Aunur Rafiq,
Ahmad Faiz sertakecoak-kecoak yang ada di bawah mereka. Mereka ternyata tidak
berubah seperti sedia kala, dalam mempertahankan hizbiyyah yang ada pada mereka
(www.salafy.or.id, manhaj: “Bahaya jaringan JI dari Kuwait dan At Turots”,
Abdul Mu’thi, Abu Ubaidah Syafrudin dan Abdurahman Wonosari).
http://myquran.org/forum/index.php?action=profile%3Barea%3Dshowposts%3Bu%3D27174
http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/11/salafy-haraky-vs-salafy-yamani-vs-salafy-sururi/
Kata-kata Ular dilontarkan terhadap sesama Muslim:
Nah liciknya, ketika salafi dan jihadi sedang bertempur
membela manhajnya masing-masing, kelompok bid’ah hasanah menyelusup ke dalam
barisan jihadi seperti ular berbisa lalu menebar racunnya secara membabi buta,
entah kepada jihadi atau kepada salafi.
http://muhibbulislam.wordpress.com/2011/04/30/salafi-antara-jihad-dan-bencana-bid’ah-hasanah/
Lihat bagaimana Salafi Wahabi menganggap sesat Ustad Ja’far
Umar Thalib dan juga Abubakar Ba’asyir yang sesungguhnya dulu juga Salafi
Wahabi:
Abdurahman Wonosari:
Sebagian orang menganggap kita yang telah berlepas diri dari
kesesatan Ja’far Umar Thalib (JUT).
http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/11/salafy-haraky-vs-salafy-yamani-vs-salafy-sururi/
http://syiarislam.wordpress.com/2012/01/04/salafi-wahabi-memecah-belah-islam-dari-dalam/
Ustad Salafi Wahabi, Firanda, sering memfitnah dan menghina
Habib Munzir Al Musawwa dari Majelis Rasulullah. Sementara Yazid memfitnah
Habib Rizieq Syihab dari FPI sebagai Syi’ah yang halal darahnya untuk dibunuh:
http://kabarislam.wordpress.com/2012/04/18/salafi-wahabi-memfitnah-ulama-sunni-sebagai-syiah/
Ulama Sunni yang lain seperti Prof Dr Quraisy Shihab dan KH
Said Agil Siradj juga mereka fitnah sebagai Syi’ah.
Dia fitnah juga ulama Salaf Imam Abu Hasan Al Asy’ari (lahir
tahun 260 H) yang mengajarkan Sifat 20 sebagai sesat. Bagaimana mungkin “Ustad”
yang lahir kemarin sore berani menghina Ulama Salaf yang asli?
Bagaimana mungkin seorang ulama kata-katanya penuh dengan
“Kebun Binatang”? Kata-kata seperti “Kecoak”, “Ular Berbisa” dilabelkan kepada
manusia. Jangankan ulama/dai, bagi orang awam pun itu tidak pantas. Allah benci
dengan orang yang seperti itu:
Sesungguhnya Allah membenci orang yang keji, yang berkata
kotor dan membenci orang yang meminta-minta dengan memaksa. (AR. Ath-Thahawi)
Orang yang paling dibenci Allah ialah yang bermusuh-musuhan
dengan keji dan kejam. (HR. Bukhari)
Nabi Muhammad itu diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia:
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia. (HR. Al Bazzaar)
Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah
orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik
terhadap keluarganya. (HR. Ar-Ridha)
Dalam Surat Al Hujuraat 11-12 Allah melarang orang-orang yang
beriman mengolok-olok dan memaki satu kaum dan menggunjing (ghibah) orang lain.
Orang yang melakukan itu di akhirat kelak akan memakan bangkai yang busuk.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang
laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu
lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah
suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al
Hujuraat 11-12]
Bagaimana mungkin kita mengaku “MENGHIDUPKAN SUNNAH” jika
kita‘MEMATIKAN AL QUR’AN”? Melanggar ayat-ayat Al Qur’an di atas seperti memaki
manusia sebagai Kecoak dan Ular?
Mohon sebarkan informasi ini kepada yang lainnya agar kita
terhindar dari kaum yang suka mencela dan memfitnah sesama Muslim. Jika kita
ngajinya benar, insya Allah kita bisa merasakan sesama Muslim itu bersaudara
(Ukhuwah Islamiyyah) dan saling menguatkan dan tolong-menolong. Bukan saling
hina.
Silahkan baca juga:
http://kabarislam.wordpress.com/2012/03/03/muhammad-bin-abdul-wahhab
http://kabarislam.wordpress.com/2012/01/04/salafi-wahabi-memecah-belah-islam-dari-dalam
http://kabarislam.wordpress.com/2012/02/12/beberapa-kekeliruan-salafi-wahabi